Jumat, Oktober 09, 2009

Kamis, Mei 15, 2008

Memilih Tempat Usaha


Handout Matakuliah : Kewirausahaan (3 sks)

Dosen : Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si.


Dalam hal ini tempat usaha penting dilakukan karena akan menyangkut efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau produk nya, dan kemudahannya mencapai konsumen. Kesemuanya ini pada akhirnya menyangkut faktor “Efisiensi pengeluaran” yang berarti meningkatkan daya saing karena harganya yang lebih kompetitif. Jika persaingan tidak terlalu hebat, ini akan meningkatkan laba. Penentuan tepat juga menyangkut kebutuhan luas bangunan dan kemungkinan pengembangan dan serta perluasan usaha. Untuk tiap jenis usaha menghendaki penentuan yang berbeda. Usaha perdagangan akan membutuhkan lokasi yang berbeda dengan usaha produksi/industri. Sifat bahan yang diolah, bahan yang dipasarkan ikut mempengaruhi penentuan lokasi usaha.

Pertimbangan lain yang perlu dipelajari adalah kelancaran distribusi dan adanya peraturan atau kemudahan yang mungkin disediakan pemerintah. Pada perinsipnya ada tiga faktor bahan pertimbangan untuk memilih tempat yang cocok, yaitu;

1. bahan baku, pasar, dan ongkos transportasi;

2. lingkungan; dan

3. lain-lain yang membantu proses kelancaran kinerja perusahaan. Tetapi biasanya faktor pertama merupakan yang utama.

A. FAKTOR BAHAN BAKU, PASAR, DAN ONGKOS TRANSPORTASI.


Pertimbangan bahan baku seperti mudah rusaknya bahan baku, ukuran berat, volume, secara langsung berpengaruh terhadap biaya transportasi dan proses produksinya. Usaha produksi yang menggunakan bahan baku yang mudah rusak seperti ikan dan susu akan lebih menguntungkan bila memilih lokasi dekat bahan baku dari pada usaha produksi yang menggunakan bahan baku tahan lama seperti pembuatan tempe misalnya. Untuk usaha produksi tempe, mengingat sifat tempe yang cepat rusak maka lebih tepat bila memilih lokasi dekat pasar meskipun menyangkut kedelai mungkin membutuhkan biaya transportasi yang relative lebih tinggi.

Dengan mempertimbangkan sifat mudah rusaknya bahan baku atau hasil produksi seperti contoh di atas mungkin sudah cukup. Tetapi perlu dipertimbangkan benar tentang biaya transportasinya. Selanjutnya tinggal memilih di mana tempat yang sesuai. apakah dekat jalan pantai, dekat jalan raya untuk pembuangan limbah yang telah di olah, atau dekat sumber air melimpah untuk bahan pembantu yang sangat di butuhkan dalam usaha tersebut? Tetapi mungkin akan lebih sulit untuk memutuskan bila faktor yang dipertimbangkan mempunyai bobot yang sama. Sebagai contoh, industri tepung terigu. Hasil produksinya mempunyai sifat tahan lama dan bahan bakunya meskipun cepat rusak tetapi relatif aman. Contoh lain, mendirikan perusahaan dagang seperti toko, distributor atau perwakilan (agen). Dalam hal ini tentu lebih menguntungkan untuk memilih lokasi dekat pasar, baik pasar secara fisik maupun pasar dalam arti konsumen. Jenis dan sifat industri setempat, jumlah dan tingkat sosial penduduk, kemajuan kota, kebiasaan dan kesukaan berbelanja, dan persaingan merupakan pertimbangan lain yang diperlukan untuk memilih lokasi usaha perdagangan.

Dalam memberikan pemilihan tepat usaha berdasarkan bahan baku dan pasar ini sekaligus mempertimbangkan faktor biaya transportasi, tersedianya bahan pembantu utama dan kelancaran penyediaan bahan baku. Berdasarkan pertimbangan faktor ini dapat digambarkan alternatif tempat usaha sebagai berikut :

Sumber bahan baku ------------
à Tempat usaha : a. pasar 1

b. pasar 2

Sumber bahan baku a. pasar 1

Tempat usaha b. pasar 2

Sumber bahan baku -----------à Tempat usaha a. pasar 1

b. pasar 2

Pemilihan lokasi usaha berdasarkan faktor bahan baku pasar dan biaya transportasi.

B. FAKTOR LINGKUNGAN SETEMPAT


Pertimbangan faktor lingkungan setempat ini cukup banyak. Tentang kemungkinan pengadaan tenaga kerja yang murah dan mudah, pengaruh usaha terhadap lingkungan, jumlah dan tingkat sosial penduduk, adat, istiadat, tingkat harga tanah, dan tersedianya bahan pembantu penting termasuk dalam pertimbangan ini. Salah satu contoh pengolahan yang membutuhkan banyak air seperti pembuatan sari buah, penyamakan kulit, pengolahan ikan dan sebagainya harus memperhitungkan apakah lingkungan mampu menyediakan sumber air yang memadai dalam jumlah maupun mutunya. Diamping itu, perlu dipertimbangkan pula kemungkinan pengaruh limbah yang dibuang sehingga tindak tidak akan merusak lingkungan.

C. PERIHAL LAINNYA

Hal-hal lain yang dapat dijadikan bahan pertimbangan tambahan di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Fasilitas yang disediakan Pemerintah seperti listrik, telepon, fasilitas jalan, prioritas pemerintah atau keringanan-keringangan dan bimbingan yang kerap kali dikaitkan dengan proyek-proyek Pemerintah di suatu daerah tertentu.

2. Kebutuhan-kebutuhan bahan bangunan seperti semen, batu, pasir dan sebagainya merupakan pertimbangan lain yang berkitan dengan pembangunan gedung.

3. Peraturan-peraturan setempat perlu pula dipertimbangkan dan wajib dipenuhi.

4. Faktor iklim, panas udara, dan kelembagaan yang berpengaruh terhadap kondisi kerja alat, mesin maupun manusia dapat juga menjadi bahan pertimbangan.

Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam memilih lokasi usaha adalah sebagai berikut :

a. Sifat bahan baku dan kemudahan mendapatkan secara terus menerus

b. Sifat produk yang dihasilkan, jarak dengan pasar dan biaya transportasi.

c. Pengadaan sumber daya manusia dan tingkat sosial masyarakat

d. Tersedianya sumber air yang memadai dan faktor lingkungan lainnya yang menunjang usaha.

e. Peraturan-peraturan setempat, fasilitas, dan kemudahan yang tersedia.

Sebagaimana halnya banyak keputusan lain, dalam memilih tempat usaha ini terlibat penilaian yang bersifat siklis. Faktor satu akan berpengaruh terhadap lainnya dan akhirnya muncul satu atau beberapa pertimbangan yang dapat mengesampingkan faktor lain. Namun demikian, di antara faktor-faktor tersebut yang paling menonjol adalah faktor bahan baku, pasar, dan biaya transportasi. Dalam hal ini dibutuhkan pertimbangan dan pemikiran matang yang logis.

Jumat, April 18, 2008

Perencanaan Bisnis (Business Plan)

Dosen: Dra. Yasnimar Ilyas, M.SI.
Matakuliah: Kewirausahaan (3 sks)


Setelah kita mengetahui betapa pentingnya nilai sebuah usaha, maka langkah selanjutnya adalah membuat sebuah perencanaan yang matang mengenal bisnis / usaha apa yang kita jalani. Apa itu produk dalam bentuk barang ataupun pelayanan jasa.

PENGERTIAN DARI BUSINESS PLAN

Basic dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau perencanaan dalam membangun sebuah usaha. Business plan adalah kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor, untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita.
Didalam perencanaan ini dibutuhkan perincian-perincian yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Perincian itu mencangkup :
1. Manajerial perusahaan, kejelasan dalam tatanan kinerja perusahaan.
2. Keadaan fisik dari sebuah bangunan yang kita tempati.
3. Pegawai, tenaga kerja staff.
4. Produk yang kita hasilkan.
5. Sistem informasi mengenai market perusahaan.
6. Rincian Rugi/Laba.
7. Perhitungan neraca.
8. Prediksi Cash Flow untuk 2 tahun ke depan.
9. Strategi yang digunakan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan.


Perencanaan itu begitu penting dalam mendirikan sebuah perusahaan. Pentingnya perencanaan yaitu :
1. Untuk memulai usaha baru, biasanya dimulai dari usaha-usaha kecil yang selanjutnya menjadi usaha besar, agar apabila terjadi benturan, tekanan, goncangan didalam bisnis tidak akan terjadi kepanikan yang bisa mengakibatkan sebuah kegagalan.
2. Memulai usaha dalam bentuk usaha kecil, akan memberikan pengalaman demi pengalaman dalam mengelola usaha sehingga membentuk fundamental bisnis yang kuat sebelum kita mengarah ke bisnis yang lebih besar dibandingkan yang pertama.
3. Dalam membuka usaha baru suatu hal yang mustahil apabila kita mempunyai perencanaan yang matang.
4. Rencana tertulis, walaupun sederhana perlu dilakukan karena keterbatasan otak kita dalam menampung segala kemauan yang ada dan tidak mencatatnya, padahal pencatatan itu sangatlah berarti dalam sebuah usaha.
5. Apabila seorang usahawan melakukan perencanaan tertulis secara minimal telah memikirkan :
a. jenis usaha apa yang akan dijalankan;
b. mengapa anda memilih usaha tersebut;
c. di mana tempat/lokasi kerja yang di perlukan;
d. siapa saja sasaran-sasaran penjualan anda;
e. dari mana sumber modalnya;
f. perlukah kita mempunyai mesin tersebut untuk kelancaran bisnis anda;
g. berapa pegawai yang akan anda pekerjakan dan lain-lain.
6. Suatu perencanaan bisnis yang dibuat secara tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.


Business plan sebagai langkah utama dalam membangun usaha, karena :
1. Untuk menyatakan bahwa anda sebagai pencetus utama dan sekaligus memegang kendali dalam usaha tersebut, sehingga meyakini akan orang/pihak lain yang ingin berkerjasama dengan kita bahwa usaha yang akan kita jalankan membawa keuntungan.
2. Agar dapat memenej/mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah saling menguntungkan bagi produsen,supplier ataupun badan usaha lainnya.
3. Dapat merekrut tenaga-tenaga ahli yang potensial untuk ikut bergabung dalam proses kinerja perusahaan setelah mengetahui dari rencana perusahaan yang kita tuangkan di dalam Business plan.
4. Memberi keyakinan kepada calon pembeli,customer perusahaan agen, retailer, distributor untuk diajak bergabung (merger/join venture), apabila kita bermaksud menjual, membeli bahan baku, atau berkerjasama dengan perusahaan lain.
5. Dapat memberikan pengarahan kepada setiap individu dalam perusahaan untuk mempunyai konsisten dalam berpijak dalam business plan yang telah kita buat sehingga apabila perusahaan mengembangkan usahanya, dan mempunyai kompleksitas permasalahan, maka para karyawan dapat memfokuskan diri mereka ke arah tujuan yang di kehendaki perusahaan.

Selain itu usahawan juga bisa menemukan kegagalan dalam membuat perencanaan bisnis, mengapa demikian…? Jawabnya karena disebabkan oleh :

1. Tujuan yang telah ditentukan dan menjadi sebuah ketetapan tidak akseptabel.
2. Usahawan kurang memiliki rasa responbility terhadap usaha yang dijalaninya.
3. Usahawan tersebut tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan serta wawasan dalam ilmu perencanaan bisnis dan manejerial.
4. Usahawan tersebut kurang tanggap dalam mencermati ancaman dan kelemahan bisnisnya.
5. Konsumen tidak dapat menerima barang ataupun jasa yang ditawarkan oleh kita.

Kamis, April 03, 2008

Imbalan dan Tantangan Berwirausaha

Mata kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si.


Imbalan yang didapat dari berwirausaha dapat dikatagorikan kedalam 3 katagori dasar yaitu : laba, kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani.

Gambar 1Imbalan bagi Wirausaha



Imbalan berupa laba

Imbalan berupa laba adalah motivasi yang lebih kuat bagi wirausaha. Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang mereka investasikan, tapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi risiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri.

Imbalan berupa Kebebasan

Kebebasan untuk menjalana secara bebas perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Survai yang dilakukan pada bisnis berskala kecil di tahun 1991 menunjukan bahwa 38 % dari orang-orang yang meninggalkan perkerjaan di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaannya sendiri. Seperti wirausaha ini, banyak dari kita mempunyai keinginan yang kuat untuk membuat keputusan kita sendiri, mengambil risiko dan memungut imblaan yang ada. Menjadi satu-satunya bos di perusahaan mereka adalah ide yang menarik.

Beberapa wirausaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel.

Imbalan Berupa Kepuasan Menjalani Hidup

Wirausaha sering kali menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Kadang beberapa orang mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan merupakan suatu keceriaan. Kenikmatan yang mereka dapatkan mungkin berasal dari kebebasan mereka, tapi dari kenikmatan tersebut merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan.

TANTANGAN BERWIRAUSAHA

Meskipun imbalan dalam kewirausahaan menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnisnya sendiri, biasanya memerlukan kerja keras, menyita waktu, dan membutuhkan kekuatan emosi. Wirausaha mengalami tekanan pribadi yang tidak menyenangkan seperti kebutuhan untuk menginvestasikan lebih banyak waktu dan tenaganya. Banyak wirausaha ,menggambarkan kariernya menyenangkan, tetapi sangat menyita segalanya.

Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha. Tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausahan harus menerima berbagai risiko yang berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tidak seorangpun yang ingin gagal, tetapi selalu ada kemungkinan bagi orang yang memulai suatu bisnis.

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

1. KEBUTUHAN AKAN KEBERHASILAN

Tiap orang berbeda dalam tingkat kebutuhan akan keberhasilannya. Orang yang memiliki tingkat kebutuhan keberhasilan yang rendah, terlihat puas dengan status yang dimilikinya. Pada sisi yang lain, orang dengan tingkat kebutuhan keberhasilan yang tinggi senang bersaing dengan standar keunggulan dan memilih untuk bertanggung jawab secara pribadi atas tugas yang dibebankan padanya.

2. KEINGINAN UNTUK MENGAMBIL RISIKO

Risiko yang diambil oleh wirausaha di dalam memulai dan/atau menjalankan bisnisnya berbeda-beda. Dengan menginvestasikan uang miliknya, mereka mempertaruhkan kariernya. Tekanan dan waktu yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan bisnisnya juga mendatangkan risiko bagi keluarganya. Dan wirausaha yang mengidentifikasikan secara teliti kegiatan bisnis istimewanya, menerima risiko fisik sebagaimana mereka menghadapi kemungkinan terjadinya kegagalan.

3. PERCAYA DIRI

Orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang ada didepan mereka. Mereka mempunyai pemahaman atas segala jenis masalah yang mungkin muncul. Penelitian menunjukan bahwa banyak wirausaha yang sukses adalah orang yang percaya pada diri sendiri, yang mengakui adanya masalah di dalam peluncuran perusahaan baru, tapi mempercayai kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah tersebut.

4. KEINGINAN KUAT UNTUK BERBISNIS

Banyak wirausaha memperhatikan tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk berbisnis dengan tujuan apapun, menciptakan ketabahan dan kemauan untuk bekerja keras.

Manfaat dan Tantangan Berwirausaha

Mata kuliah : Kewirausahaan

Dosen : Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si.

Manfaat wirausaha adalah :

a. menambah lapangan kerja

b. mempunyai peluang untuk mengoptimalkan diri, karena dengan berwirausaha diri kita akan terpacu untuk menjadi lebih baik dari yang sekarang ini.

c. adanya peluang untuk mencapai keuntungan dengan maksimal yang semuanya di dapat dari hasil kerja keras kita.

d. menunjukan bahwa diri kita mampu menjadi pemimpin, yang dapat memanaj semua aspek-aspek perusahaan

e. mempunyai peluang untuk dapat membantu masyarakat dengan usaha yang konkret atau jelas kegiatan usahanya.

Tantangan yang dialami oleh para wirausahaan :

a. memperoleh pendapatan yang tidak menentu, karena pendapatan yang didapat tergantung pada fluktuasi permintaan pelanggan yang diperkirakan tidak tetap.

b. segala resiko yang terjadi dipikul oleh mereka.

c. wirausahawan dituntut bekerja keras.

d. wirausahawan dituntut menghemat pengeluaran, memperbesar pendapatan.

Keistimewaan yang dimiliki Wirausahawan dalam pribadinya :

1. Kemampuan yang tinggi dalam menganalisis

2. Dapat membangun Net Working

3. Menjalin Hubungan

4. Pintar dalam Bernegosiasi

5. Mengetahui situasi penjualan

6. Mengelola Finansial

Langkah-langkah yang harus dikembangkan untuk menjadi wirausahawan :

1. Spirit Process ; bakat penunjang dalam diri kita, memacu semangat dalam mencapai keberhasilan.

a. Personal : ide yang didukung oleh teman, famili, pengalaman dan umur.

b. Lingkungan : keadaan ekonomi, lapangan kerja, SDM yang banyak tersedia, dan beberapa peraturan pemerintah.

2. Innovation Process ; pengembangan ide kreatif, dan mempunyai penemuan-penemuan dalam berwirausaha, atau peluang yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha.

a. Personal : keinginan untuk berprestasi, dan pendidikan.

b. Lingkungan : adanya peluang dan ide kreatif dalam mengembangkan hal-hal baru.

3. Trigenering Event Process ; pemicu dari keinginan mereka untuk membuka usaha sendiri.

a. Personal : ketidakpuasan akan penghasilan yang didapat dari perusahaan tempat dimana mereka bekerja, PHK, tidak adanya pekerjaan lain yang dapat dikerjakan

b. Lingkungan :persaingan, modal dan bangunan strategis.

4. Implementation Process ; proses dari sebuah pelaksanaan yang didapat.

a. Personel :

- Kesiapan mental yang tegar dan mantap

- Mempunyai visi dan misi yang dibawa untuk masa depan yang akan dicapai.

- Mempunyai Komitmen yang tinggi.

b. Environment : tersedianya manajer pembantu sebagai asisten dalam membantu memenej semuanya dan SDM yang capable

5. Growth Process ; proses untuk menumbuhkembangkan perusahaan.

a. Personal : produk yang baik, organisasi yang kuat, lokasi yang strategis, feature produk, didukung oleh marketing-marketing yang professional.

b. Environment : unsur persaingan yang sehat peran serta konsumen dan pemasok yang partial, investor dan kebijakan pemerintah yang mendukung.

Senin, Maret 17, 2008

JADWAL KULIAH SMT GENAP 07/08

Jadwal kuliah silahkan anda lihat di: http://www.boeditea.blogspot.com
atau silahkan klik pada link Website pilihan "Budi Setiawan" Terima Kasih


Kamis, Desember 27, 2007

Sidang Skripsi Smt Ganjil 2007/2008

Sidang Skripsi Smt Ganjil 2007/2008 dilaksanakan secara tertutup mulai September 2007 sampai dengan Desember 2007, dengan komposisi Panitia Sidang Skripsi:
a. 1 orang Ketua Sidang
b. 1 orang Penguji Ahli
c. 1 orang Dosen Pembimbing