Jumat, April 18, 2008

Perencanaan Bisnis (Business Plan)

Dosen: Dra. Yasnimar Ilyas, M.SI.
Matakuliah: Kewirausahaan (3 sks)


Setelah kita mengetahui betapa pentingnya nilai sebuah usaha, maka langkah selanjutnya adalah membuat sebuah perencanaan yang matang mengenal bisnis / usaha apa yang kita jalani. Apa itu produk dalam bentuk barang ataupun pelayanan jasa.

PENGERTIAN DARI BUSINESS PLAN

Basic dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau perencanaan dalam membangun sebuah usaha. Business plan adalah kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor, untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita.
Didalam perencanaan ini dibutuhkan perincian-perincian yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Perincian itu mencangkup :
1. Manajerial perusahaan, kejelasan dalam tatanan kinerja perusahaan.
2. Keadaan fisik dari sebuah bangunan yang kita tempati.
3. Pegawai, tenaga kerja staff.
4. Produk yang kita hasilkan.
5. Sistem informasi mengenai market perusahaan.
6. Rincian Rugi/Laba.
7. Perhitungan neraca.
8. Prediksi Cash Flow untuk 2 tahun ke depan.
9. Strategi yang digunakan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan.


Perencanaan itu begitu penting dalam mendirikan sebuah perusahaan. Pentingnya perencanaan yaitu :
1. Untuk memulai usaha baru, biasanya dimulai dari usaha-usaha kecil yang selanjutnya menjadi usaha besar, agar apabila terjadi benturan, tekanan, goncangan didalam bisnis tidak akan terjadi kepanikan yang bisa mengakibatkan sebuah kegagalan.
2. Memulai usaha dalam bentuk usaha kecil, akan memberikan pengalaman demi pengalaman dalam mengelola usaha sehingga membentuk fundamental bisnis yang kuat sebelum kita mengarah ke bisnis yang lebih besar dibandingkan yang pertama.
3. Dalam membuka usaha baru suatu hal yang mustahil apabila kita mempunyai perencanaan yang matang.
4. Rencana tertulis, walaupun sederhana perlu dilakukan karena keterbatasan otak kita dalam menampung segala kemauan yang ada dan tidak mencatatnya, padahal pencatatan itu sangatlah berarti dalam sebuah usaha.
5. Apabila seorang usahawan melakukan perencanaan tertulis secara minimal telah memikirkan :
a. jenis usaha apa yang akan dijalankan;
b. mengapa anda memilih usaha tersebut;
c. di mana tempat/lokasi kerja yang di perlukan;
d. siapa saja sasaran-sasaran penjualan anda;
e. dari mana sumber modalnya;
f. perlukah kita mempunyai mesin tersebut untuk kelancaran bisnis anda;
g. berapa pegawai yang akan anda pekerjakan dan lain-lain.
6. Suatu perencanaan bisnis yang dibuat secara tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.


Business plan sebagai langkah utama dalam membangun usaha, karena :
1. Untuk menyatakan bahwa anda sebagai pencetus utama dan sekaligus memegang kendali dalam usaha tersebut, sehingga meyakini akan orang/pihak lain yang ingin berkerjasama dengan kita bahwa usaha yang akan kita jalankan membawa keuntungan.
2. Agar dapat memenej/mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah saling menguntungkan bagi produsen,supplier ataupun badan usaha lainnya.
3. Dapat merekrut tenaga-tenaga ahli yang potensial untuk ikut bergabung dalam proses kinerja perusahaan setelah mengetahui dari rencana perusahaan yang kita tuangkan di dalam Business plan.
4. Memberi keyakinan kepada calon pembeli,customer perusahaan agen, retailer, distributor untuk diajak bergabung (merger/join venture), apabila kita bermaksud menjual, membeli bahan baku, atau berkerjasama dengan perusahaan lain.
5. Dapat memberikan pengarahan kepada setiap individu dalam perusahaan untuk mempunyai konsisten dalam berpijak dalam business plan yang telah kita buat sehingga apabila perusahaan mengembangkan usahanya, dan mempunyai kompleksitas permasalahan, maka para karyawan dapat memfokuskan diri mereka ke arah tujuan yang di kehendaki perusahaan.

Selain itu usahawan juga bisa menemukan kegagalan dalam membuat perencanaan bisnis, mengapa demikian…? Jawabnya karena disebabkan oleh :

1. Tujuan yang telah ditentukan dan menjadi sebuah ketetapan tidak akseptabel.
2. Usahawan kurang memiliki rasa responbility terhadap usaha yang dijalaninya.
3. Usahawan tersebut tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan serta wawasan dalam ilmu perencanaan bisnis dan manejerial.
4. Usahawan tersebut kurang tanggap dalam mencermati ancaman dan kelemahan bisnisnya.
5. Konsumen tidak dapat menerima barang ataupun jasa yang ditawarkan oleh kita.

Kamis, April 03, 2008

Imbalan dan Tantangan Berwirausaha

Mata kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si.


Imbalan yang didapat dari berwirausaha dapat dikatagorikan kedalam 3 katagori dasar yaitu : laba, kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani.

Gambar 1Imbalan bagi Wirausaha



Imbalan berupa laba

Imbalan berupa laba adalah motivasi yang lebih kuat bagi wirausaha. Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang mereka investasikan, tapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi risiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri.

Imbalan berupa Kebebasan

Kebebasan untuk menjalana secara bebas perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Survai yang dilakukan pada bisnis berskala kecil di tahun 1991 menunjukan bahwa 38 % dari orang-orang yang meninggalkan perkerjaan di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaannya sendiri. Seperti wirausaha ini, banyak dari kita mempunyai keinginan yang kuat untuk membuat keputusan kita sendiri, mengambil risiko dan memungut imblaan yang ada. Menjadi satu-satunya bos di perusahaan mereka adalah ide yang menarik.

Beberapa wirausaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel.

Imbalan Berupa Kepuasan Menjalani Hidup

Wirausaha sering kali menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Kadang beberapa orang mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan merupakan suatu keceriaan. Kenikmatan yang mereka dapatkan mungkin berasal dari kebebasan mereka, tapi dari kenikmatan tersebut merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan.

TANTANGAN BERWIRAUSAHA

Meskipun imbalan dalam kewirausahaan menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnisnya sendiri, biasanya memerlukan kerja keras, menyita waktu, dan membutuhkan kekuatan emosi. Wirausaha mengalami tekanan pribadi yang tidak menyenangkan seperti kebutuhan untuk menginvestasikan lebih banyak waktu dan tenaganya. Banyak wirausaha ,menggambarkan kariernya menyenangkan, tetapi sangat menyita segalanya.

Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha. Tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausahan harus menerima berbagai risiko yang berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tidak seorangpun yang ingin gagal, tetapi selalu ada kemungkinan bagi orang yang memulai suatu bisnis.

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

1. KEBUTUHAN AKAN KEBERHASILAN

Tiap orang berbeda dalam tingkat kebutuhan akan keberhasilannya. Orang yang memiliki tingkat kebutuhan keberhasilan yang rendah, terlihat puas dengan status yang dimilikinya. Pada sisi yang lain, orang dengan tingkat kebutuhan keberhasilan yang tinggi senang bersaing dengan standar keunggulan dan memilih untuk bertanggung jawab secara pribadi atas tugas yang dibebankan padanya.

2. KEINGINAN UNTUK MENGAMBIL RISIKO

Risiko yang diambil oleh wirausaha di dalam memulai dan/atau menjalankan bisnisnya berbeda-beda. Dengan menginvestasikan uang miliknya, mereka mempertaruhkan kariernya. Tekanan dan waktu yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan bisnisnya juga mendatangkan risiko bagi keluarganya. Dan wirausaha yang mengidentifikasikan secara teliti kegiatan bisnis istimewanya, menerima risiko fisik sebagaimana mereka menghadapi kemungkinan terjadinya kegagalan.

3. PERCAYA DIRI

Orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang ada didepan mereka. Mereka mempunyai pemahaman atas segala jenis masalah yang mungkin muncul. Penelitian menunjukan bahwa banyak wirausaha yang sukses adalah orang yang percaya pada diri sendiri, yang mengakui adanya masalah di dalam peluncuran perusahaan baru, tapi mempercayai kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah tersebut.

4. KEINGINAN KUAT UNTUK BERBISNIS

Banyak wirausaha memperhatikan tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk berbisnis dengan tujuan apapun, menciptakan ketabahan dan kemauan untuk bekerja keras.

Manfaat dan Tantangan Berwirausaha

Mata kuliah : Kewirausahaan

Dosen : Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si.

Manfaat wirausaha adalah :

a. menambah lapangan kerja

b. mempunyai peluang untuk mengoptimalkan diri, karena dengan berwirausaha diri kita akan terpacu untuk menjadi lebih baik dari yang sekarang ini.

c. adanya peluang untuk mencapai keuntungan dengan maksimal yang semuanya di dapat dari hasil kerja keras kita.

d. menunjukan bahwa diri kita mampu menjadi pemimpin, yang dapat memanaj semua aspek-aspek perusahaan

e. mempunyai peluang untuk dapat membantu masyarakat dengan usaha yang konkret atau jelas kegiatan usahanya.

Tantangan yang dialami oleh para wirausahaan :

a. memperoleh pendapatan yang tidak menentu, karena pendapatan yang didapat tergantung pada fluktuasi permintaan pelanggan yang diperkirakan tidak tetap.

b. segala resiko yang terjadi dipikul oleh mereka.

c. wirausahawan dituntut bekerja keras.

d. wirausahawan dituntut menghemat pengeluaran, memperbesar pendapatan.

Keistimewaan yang dimiliki Wirausahawan dalam pribadinya :

1. Kemampuan yang tinggi dalam menganalisis

2. Dapat membangun Net Working

3. Menjalin Hubungan

4. Pintar dalam Bernegosiasi

5. Mengetahui situasi penjualan

6. Mengelola Finansial

Langkah-langkah yang harus dikembangkan untuk menjadi wirausahawan :

1. Spirit Process ; bakat penunjang dalam diri kita, memacu semangat dalam mencapai keberhasilan.

a. Personal : ide yang didukung oleh teman, famili, pengalaman dan umur.

b. Lingkungan : keadaan ekonomi, lapangan kerja, SDM yang banyak tersedia, dan beberapa peraturan pemerintah.

2. Innovation Process ; pengembangan ide kreatif, dan mempunyai penemuan-penemuan dalam berwirausaha, atau peluang yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha.

a. Personal : keinginan untuk berprestasi, dan pendidikan.

b. Lingkungan : adanya peluang dan ide kreatif dalam mengembangkan hal-hal baru.

3. Trigenering Event Process ; pemicu dari keinginan mereka untuk membuka usaha sendiri.

a. Personal : ketidakpuasan akan penghasilan yang didapat dari perusahaan tempat dimana mereka bekerja, PHK, tidak adanya pekerjaan lain yang dapat dikerjakan

b. Lingkungan :persaingan, modal dan bangunan strategis.

4. Implementation Process ; proses dari sebuah pelaksanaan yang didapat.

a. Personel :

- Kesiapan mental yang tegar dan mantap

- Mempunyai visi dan misi yang dibawa untuk masa depan yang akan dicapai.

- Mempunyai Komitmen yang tinggi.

b. Environment : tersedianya manajer pembantu sebagai asisten dalam membantu memenej semuanya dan SDM yang capable

5. Growth Process ; proses untuk menumbuhkembangkan perusahaan.

a. Personal : produk yang baik, organisasi yang kuat, lokasi yang strategis, feature produk, didukung oleh marketing-marketing yang professional.

b. Environment : unsur persaingan yang sehat peran serta konsumen dan pemasok yang partial, investor dan kebijakan pemerintah yang mendukung.