Kamis, Desember 27, 2007

Sidang Skripsi Smt Ganjil 2007/2008

Sidang Skripsi Smt Ganjil 2007/2008 dilaksanakan secara tertutup mulai September 2007 sampai dengan Desember 2007, dengan komposisi Panitia Sidang Skripsi:
a. 1 orang Ketua Sidang
b. 1 orang Penguji Ahli
c. 1 orang Dosen Pembimbing

Kamis, Desember 06, 2007

Handout Manajemen Produksi

Total Quality Management (TQM)
Dosen: Wawan Hari Subagyo, S.Tp., MMA.

(dalam proses entry gambar, mohon sabar...)


A. Quality (Kualitas)
· karakteristik barang atau jasa yang berkaitan dengan kemampuannya untuk memuaskan keinginan / kebutuhan - user based..
· Kesesuaian barang/jasa dengan spesifikasi - manufacturing based.
· Variabel ketelitian dan keter-ukuran – product based.

Quality à Hasil diidentifikasi keinginan konsumen melalui riset pasar, menterjemahkan karakteristik produk menuju atribut-atribut produk yang spesifik, dan proses manufaktur untuk memastikan bahwa produk telah dibuat dengan teliti sesuai spesifikasi.

B. Arti penting kualitas
· Cost and Market share
· Compani’s reputation
· Product liability
· International implications

C. International Quality Standart
· Japan’s Industrial Standard (JIS) à JIS Z8101-1981 tentang Quality Management.
· Europe ISO 9000 Standard à ISO 9000:2000 tentang Quality Management System
· American Standart à Q90-Q94 tentang Quality Management.

D. Total Quality Management (TQM)
Penerapan kualitas pada seluruh organisasi dari suplier sampai konsumen. Contoh kriteria kualitas pada penerapan Malcom Baldrige Quality Award di USA.

Implementasi TQM menurut E. Deming, ada 14 pasal, yaitu :
1. Create consistency of purpose
2. Lead to promote change
3. Build quality into product; stop depending on inspections to catch problems
4. Build long term relationships based on performance instead of awarding business on the basis of price
5. Continuously improve product, quality and service
6. Start training
7. Emphasize leadership
8. Drive out fear
9. Break down barriers between department
10. Stop haranguing worker
11. Support, help and improve
12. Remove barriers to pride in works
13. Institut a vigorous program of education and self-improvement
14. Put everybody in the company to work on the trasformation

Ada 5 konsep untuk melaksanakan TQM secara efektif,yaitu:
1. Continuous Improvement à never ending improvement of process. Misal konsep :
· Kaizen
· Six Sigma
· Zero Defect

2. Employee Empowerment
Teknik membangun employee empowerment, yaitu : 1) membangun komunikasi dengan seluruh pekerja, 2) terbuka dan memberikan support, 3) Mendelegasikan wewenang kepada pekerja bagian produksi, 4) membangun budaya (sikap mental) organisasi, 5) membentuk gugus kendali mutu / team building.

3. Benchmarking
Meniru perusahaan sejenis lain yang lebih baik dari kita. Langkah-langkah untuk melakukan benchmarking. Yaitu : 1) Menentukan apa yang harus di benchmark
2) Membentuk benchmark team
3) Mengidentifikasi partners benchmark
4) Mengunpulkan dan menganalisa informasi hasil benchmark
5) Implementasi agar sesuai atau melebihi hasil benchmark

4. Just-In-Time
Konsep pengurangan inventori dengan melakukan kontrol pada kualitas dan pembelian, serta pengiriman hanya pada saat proses produksi dilakukan.

5. Knowledge of Tools
Untuk mengefektifkan pelaksanaan TQM, terdapat beberapa teknik / alat statistik yang dapat digunakan, yaitu :
a) Quality Function Deployment (QFD)
Metode untuk menterjemahkan keinginan konsumen menjadi produk yang spesifik
Langkah-langkah dalam membuat QFD, :
i. Identifikasi keinginan konsumen
ii. Identifikasi atribut-atribut barang/jasa (bagaimana produk/jasa agar sesuai dg keinginan)
iii. Hubungkan antara keinginan konsumen dengan bagaimana produk/jasanya
iv. Lakukan evaluasi terhadap kompetensi produk tsb
v. Tetapkan bagaimana menempatkan dalam transformasi proses

b) Taguchi technique
Terdapat 3 konsep dalam teknik taguchi, yaitu : 1) Quality robbust, produksi yang sama secara konsisten. 2) Quality loss function, mengidentifikasi semua biaya karena kualitas rendah, 3) target oriented quality.

c) Pareto chart
Identifikasi kesalahan, masalah dan kerusakan untuk membantu upaya pemecahan masalah.
Contoh :
d) Process chart
Didesain untuk membantu memahami tahapan-tahapan proses dalam aliran aktifitas produksi barang atau jasa. Contoh sbb :


e) Fish bone charts (Diagram sebab akibat)
Untuk membantu mengidentifikasi permasalahan kualitas dan inspeksi. Contoh, sbb :


f) Statictical Process Control (SPC) atau Control Charts
Digunakan untuk memonitor kondisi standard dalam membuat pengukuran-pengukuran dan tindakan korektif terhadap barang atau jasa yang diproduksi. Pola-pola dalam yang terjadi dalam control charts, al :

Rabu, Desember 05, 2007

PROSES MEMPENGARUHI :
WEWENANG DAN KEKUASAAN

I. WEWENANG DAN KEKUASAAN
Pengertian pengaruh menurut Scott dan Mitchell adalah merupakan transaksi social, di mana seorang atau sekelompok orang digerakkan oleh seseorang atau sekelompok orang lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan yang mempengaruhi.

Sedangkan kekuasaan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempunyai pengaruh, artinya mempunyai kemampuan untuk mengubah perilaku atau sikap individu-individu lainnya.

Wewenang formal adalah salah satu tipe kekuasaan. Seseorang atau kelompok yang berupaya untuk mempengaruhi dipandang sebagai pihak yang mempunyai hak untuk melakukan sesuatu karena posisi formal dalam suatu organisasi dan sesuai batasan-batasan yang diakui.

Elemen-elemen Proses Mempengaruhi, mencakup 3 (tiga) unsur :
- Orang yang mempengaruhi ( O )
- Metode mempengaruhi ( --- > )
- Orang yang dipengaruhi

Metode-metode Mempengaruhi
Untuk mempengaruhi P, O mempunyai 4 sarana yang diambil dari bentuk kekuasaan yaitu berupa kekuatan fisik, penggunaan sanksi (baik positif atau negatif), keahlian dan karisma (daya tarik).

Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
a. Menurut analisis French dan Raven bahwa kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, pengaruh berdasarkan pada pengubahan psikologis. Dikatakan bahwa kekuatan suatu kekuasaan yang dimiliki seseorang dalam sistem tertentu adalah kemampuan potensial untuk mengendalikan.

Menurut French-Raven ada 5 (lima) sumber atau basis kekuasaan :
1. Kekuasaan balas jasa (reward power)
2. Kekuasaan paksaan (coercive power)
3. Kekuasaan sah (legitimate power)
4. Kekuasaan ahli (expert power)
5. Kekuasaan panutan (referent power)

b. Analisis Etzioni adalah apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain, baik dia suka atau tidak pada apa yang dilakukannya, bukan pada apakah seseorang itu menuruti atau tidak terhadap suatu pengaruh.

c. Sedangkan Robert Nisbet mengartikan wewenang sebagai suatu gagasan sosiologi dan merupakan penerimaan sukarela seseorang akan pengubahan yang dilakukan oleh para pemimpinnya, walau di lain pihak kekuasaan merupakan paksaan.



Kekuasaan dalam Organisasi
Menurut David McClelland bahwa kekuasaan dalam organisasi terdiri dari sisi negative dan sisi positif. Sisi negatif biasanya diartikan bahwa memiliki kekuasaan di atas orang lain, biasanya orang yang merasa dirugikan akan cenderung menentang atau menjadi pasif. Sedangkan sisi positifnya ditekankan pada pencapaian tujuan organisasi, orang yang mempunyai kekuasaan mampu mempengaruhi orang lain demi kemajuan organisasi bukan bagi kekuasaan dirinya.

Para manajer juga harus menyadari bahwa kekuasaan bukan hanya dimiliki oleh mereka melainkan di tingkat bawah para anggota organisasi juga mempunyai kekuasaan informal yang cukup besar yang didasari oleh pengetahuan, keterampilan atau sumber daya yang mereka miliki.

Seorang manajer tidak hanya menerima dan memahami kekuasaan sebagai suatu bagian integral pekerjaannya tetapi juga harus memahami bagaimana menggunakan kekuasaan tersebut, bukan menyalahgunakannya.

II. WEWENANG DAN PENGARUH

A. Wewenang dan Legitimasi
Menurut analisis klasik yang dilakukan oleh Max Weber, bahwa wewenang yang dilegitimasi merupakan syarat utama untuk memperoleh pengakuan dan motivasi orang-orang dalam organisasi.
Ada 3 (tiga) landasan yang diperlukan untuk legalisasi wewenang yatitu: tradisi, karisma dan rsional.

B. Basis Wewenang Formal
Ada dua pandangan utama, yaitu:
- Pandangan klasik (top down theory)
Bahwa wewenang berasal dari tingkatan masyarakat yang paling tinggi dan kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat.
- Pandangan Penerimaan (consent theory of authority)
Bahwa tidak semua aturan atau perintah sah ditaati dalam semua keadaan, titik kuncinya ada pada penerima (receiver) yang memutuskan menerima atau menolak, walaupun pada kenyataannya hampir semua wewenang formal diterima oleh para anggota organisasi.

C. Pengaruh dan Efektivitas Organisasional
Agar efektivitas organisasional dapat tercapai harus ada system pengendalian organisasi yang dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya dengan menggunakan berbagai teknik/sarana.

James L. Price mengemukakan beberapa teknik, antara lain :
- Sanksi-sanksi
- Skala kontribusi
- Kerja kelompok
- Norma atau kebijaksanaan
- Sosialisasi dan akulturasi
- Komunikasi vertikal dan horizontal
Beberapa teknik tersebut di atas tidak dapat diterapkan secara umum, melainkan tergantung pada ketepatan situasional.

D. Proses Mempengaruhi dalam Praktek
Ada 3 (tiga) unsur yang perlu dipertimbangkan dalam proses mempengaruhi orang lain yaitu: kita sendiri, orang yang akan dipengaruhi dan metode. Selain itu faktor-faktor seperti motivasi dan kemampuan seseorang juga perlu dipertimbangkan.