Kamis, Desember 27, 2007

Sidang Skripsi Smt Ganjil 2007/2008

Sidang Skripsi Smt Ganjil 2007/2008 dilaksanakan secara tertutup mulai September 2007 sampai dengan Desember 2007, dengan komposisi Panitia Sidang Skripsi:
a. 1 orang Ketua Sidang
b. 1 orang Penguji Ahli
c. 1 orang Dosen Pembimbing

Kamis, Desember 06, 2007

Handout Manajemen Produksi

Total Quality Management (TQM)
Dosen: Wawan Hari Subagyo, S.Tp., MMA.

(dalam proses entry gambar, mohon sabar...)


A. Quality (Kualitas)
· karakteristik barang atau jasa yang berkaitan dengan kemampuannya untuk memuaskan keinginan / kebutuhan - user based..
· Kesesuaian barang/jasa dengan spesifikasi - manufacturing based.
· Variabel ketelitian dan keter-ukuran – product based.

Quality à Hasil diidentifikasi keinginan konsumen melalui riset pasar, menterjemahkan karakteristik produk menuju atribut-atribut produk yang spesifik, dan proses manufaktur untuk memastikan bahwa produk telah dibuat dengan teliti sesuai spesifikasi.

B. Arti penting kualitas
· Cost and Market share
· Compani’s reputation
· Product liability
· International implications

C. International Quality Standart
· Japan’s Industrial Standard (JIS) à JIS Z8101-1981 tentang Quality Management.
· Europe ISO 9000 Standard à ISO 9000:2000 tentang Quality Management System
· American Standart à Q90-Q94 tentang Quality Management.

D. Total Quality Management (TQM)
Penerapan kualitas pada seluruh organisasi dari suplier sampai konsumen. Contoh kriteria kualitas pada penerapan Malcom Baldrige Quality Award di USA.

Implementasi TQM menurut E. Deming, ada 14 pasal, yaitu :
1. Create consistency of purpose
2. Lead to promote change
3. Build quality into product; stop depending on inspections to catch problems
4. Build long term relationships based on performance instead of awarding business on the basis of price
5. Continuously improve product, quality and service
6. Start training
7. Emphasize leadership
8. Drive out fear
9. Break down barriers between department
10. Stop haranguing worker
11. Support, help and improve
12. Remove barriers to pride in works
13. Institut a vigorous program of education and self-improvement
14. Put everybody in the company to work on the trasformation

Ada 5 konsep untuk melaksanakan TQM secara efektif,yaitu:
1. Continuous Improvement à never ending improvement of process. Misal konsep :
· Kaizen
· Six Sigma
· Zero Defect

2. Employee Empowerment
Teknik membangun employee empowerment, yaitu : 1) membangun komunikasi dengan seluruh pekerja, 2) terbuka dan memberikan support, 3) Mendelegasikan wewenang kepada pekerja bagian produksi, 4) membangun budaya (sikap mental) organisasi, 5) membentuk gugus kendali mutu / team building.

3. Benchmarking
Meniru perusahaan sejenis lain yang lebih baik dari kita. Langkah-langkah untuk melakukan benchmarking. Yaitu : 1) Menentukan apa yang harus di benchmark
2) Membentuk benchmark team
3) Mengidentifikasi partners benchmark
4) Mengunpulkan dan menganalisa informasi hasil benchmark
5) Implementasi agar sesuai atau melebihi hasil benchmark

4. Just-In-Time
Konsep pengurangan inventori dengan melakukan kontrol pada kualitas dan pembelian, serta pengiriman hanya pada saat proses produksi dilakukan.

5. Knowledge of Tools
Untuk mengefektifkan pelaksanaan TQM, terdapat beberapa teknik / alat statistik yang dapat digunakan, yaitu :
a) Quality Function Deployment (QFD)
Metode untuk menterjemahkan keinginan konsumen menjadi produk yang spesifik
Langkah-langkah dalam membuat QFD, :
i. Identifikasi keinginan konsumen
ii. Identifikasi atribut-atribut barang/jasa (bagaimana produk/jasa agar sesuai dg keinginan)
iii. Hubungkan antara keinginan konsumen dengan bagaimana produk/jasanya
iv. Lakukan evaluasi terhadap kompetensi produk tsb
v. Tetapkan bagaimana menempatkan dalam transformasi proses

b) Taguchi technique
Terdapat 3 konsep dalam teknik taguchi, yaitu : 1) Quality robbust, produksi yang sama secara konsisten. 2) Quality loss function, mengidentifikasi semua biaya karena kualitas rendah, 3) target oriented quality.

c) Pareto chart
Identifikasi kesalahan, masalah dan kerusakan untuk membantu upaya pemecahan masalah.
Contoh :
d) Process chart
Didesain untuk membantu memahami tahapan-tahapan proses dalam aliran aktifitas produksi barang atau jasa. Contoh sbb :


e) Fish bone charts (Diagram sebab akibat)
Untuk membantu mengidentifikasi permasalahan kualitas dan inspeksi. Contoh, sbb :


f) Statictical Process Control (SPC) atau Control Charts
Digunakan untuk memonitor kondisi standard dalam membuat pengukuran-pengukuran dan tindakan korektif terhadap barang atau jasa yang diproduksi. Pola-pola dalam yang terjadi dalam control charts, al :

Rabu, Desember 05, 2007

PROSES MEMPENGARUHI :
WEWENANG DAN KEKUASAAN

I. WEWENANG DAN KEKUASAAN
Pengertian pengaruh menurut Scott dan Mitchell adalah merupakan transaksi social, di mana seorang atau sekelompok orang digerakkan oleh seseorang atau sekelompok orang lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan yang mempengaruhi.

Sedangkan kekuasaan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempunyai pengaruh, artinya mempunyai kemampuan untuk mengubah perilaku atau sikap individu-individu lainnya.

Wewenang formal adalah salah satu tipe kekuasaan. Seseorang atau kelompok yang berupaya untuk mempengaruhi dipandang sebagai pihak yang mempunyai hak untuk melakukan sesuatu karena posisi formal dalam suatu organisasi dan sesuai batasan-batasan yang diakui.

Elemen-elemen Proses Mempengaruhi, mencakup 3 (tiga) unsur :
- Orang yang mempengaruhi ( O )
- Metode mempengaruhi ( --- > )
- Orang yang dipengaruhi

Metode-metode Mempengaruhi
Untuk mempengaruhi P, O mempunyai 4 sarana yang diambil dari bentuk kekuasaan yaitu berupa kekuatan fisik, penggunaan sanksi (baik positif atau negatif), keahlian dan karisma (daya tarik).

Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
a. Menurut analisis French dan Raven bahwa kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, pengaruh berdasarkan pada pengubahan psikologis. Dikatakan bahwa kekuatan suatu kekuasaan yang dimiliki seseorang dalam sistem tertentu adalah kemampuan potensial untuk mengendalikan.

Menurut French-Raven ada 5 (lima) sumber atau basis kekuasaan :
1. Kekuasaan balas jasa (reward power)
2. Kekuasaan paksaan (coercive power)
3. Kekuasaan sah (legitimate power)
4. Kekuasaan ahli (expert power)
5. Kekuasaan panutan (referent power)

b. Analisis Etzioni adalah apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain, baik dia suka atau tidak pada apa yang dilakukannya, bukan pada apakah seseorang itu menuruti atau tidak terhadap suatu pengaruh.

c. Sedangkan Robert Nisbet mengartikan wewenang sebagai suatu gagasan sosiologi dan merupakan penerimaan sukarela seseorang akan pengubahan yang dilakukan oleh para pemimpinnya, walau di lain pihak kekuasaan merupakan paksaan.



Kekuasaan dalam Organisasi
Menurut David McClelland bahwa kekuasaan dalam organisasi terdiri dari sisi negative dan sisi positif. Sisi negatif biasanya diartikan bahwa memiliki kekuasaan di atas orang lain, biasanya orang yang merasa dirugikan akan cenderung menentang atau menjadi pasif. Sedangkan sisi positifnya ditekankan pada pencapaian tujuan organisasi, orang yang mempunyai kekuasaan mampu mempengaruhi orang lain demi kemajuan organisasi bukan bagi kekuasaan dirinya.

Para manajer juga harus menyadari bahwa kekuasaan bukan hanya dimiliki oleh mereka melainkan di tingkat bawah para anggota organisasi juga mempunyai kekuasaan informal yang cukup besar yang didasari oleh pengetahuan, keterampilan atau sumber daya yang mereka miliki.

Seorang manajer tidak hanya menerima dan memahami kekuasaan sebagai suatu bagian integral pekerjaannya tetapi juga harus memahami bagaimana menggunakan kekuasaan tersebut, bukan menyalahgunakannya.

II. WEWENANG DAN PENGARUH

A. Wewenang dan Legitimasi
Menurut analisis klasik yang dilakukan oleh Max Weber, bahwa wewenang yang dilegitimasi merupakan syarat utama untuk memperoleh pengakuan dan motivasi orang-orang dalam organisasi.
Ada 3 (tiga) landasan yang diperlukan untuk legalisasi wewenang yatitu: tradisi, karisma dan rsional.

B. Basis Wewenang Formal
Ada dua pandangan utama, yaitu:
- Pandangan klasik (top down theory)
Bahwa wewenang berasal dari tingkatan masyarakat yang paling tinggi dan kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat.
- Pandangan Penerimaan (consent theory of authority)
Bahwa tidak semua aturan atau perintah sah ditaati dalam semua keadaan, titik kuncinya ada pada penerima (receiver) yang memutuskan menerima atau menolak, walaupun pada kenyataannya hampir semua wewenang formal diterima oleh para anggota organisasi.

C. Pengaruh dan Efektivitas Organisasional
Agar efektivitas organisasional dapat tercapai harus ada system pengendalian organisasi yang dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya dengan menggunakan berbagai teknik/sarana.

James L. Price mengemukakan beberapa teknik, antara lain :
- Sanksi-sanksi
- Skala kontribusi
- Kerja kelompok
- Norma atau kebijaksanaan
- Sosialisasi dan akulturasi
- Komunikasi vertikal dan horizontal
Beberapa teknik tersebut di atas tidak dapat diterapkan secara umum, melainkan tergantung pada ketepatan situasional.

D. Proses Mempengaruhi dalam Praktek
Ada 3 (tiga) unsur yang perlu dipertimbangkan dalam proses mempengaruhi orang lain yaitu: kita sendiri, orang yang akan dipengaruhi dan metode. Selain itu faktor-faktor seperti motivasi dan kemampuan seseorang juga perlu dipertimbangkan.

Jumat, November 23, 2007

Handout OP Pt ke-7

BUDAYA ORGANISASI


Budaya telah menjadi konsep penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.

Budaya merupakan suatu system nilai-nilai yang dirasakan maknanya oleh seluruh orang dalam organisasi. Selain dipahami , seluruh jajaran meyakini system nilai-nilai tersebut sebagai landasan gerak organisasi. ( Robbin 90)

Budaya organisasi sebagai seperangkap sikap, nilai-nilai, keyakinan, dan prilaku yang dipegang oleh sekolompok orang dan dikomunikasikan dari generasi ke generasi berikutnya.

Budaya organisasi adalah sebagai pola yang terdiri atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota suatu organisasi , serta aturan-aturan bagi anggota untuk berperilaku di organisasinya.

Budaya organisasi adalah system nilai-nilai yang diyakini semua anggota organisasi dan dipelajari , diterapkan serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai system perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Fungsi Budaya Organisasi
1. Peran pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
2. membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
3. mempermudah timbulnya pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
4. meningkatkan system social.
5. mekanisme pembuat makna dan kendali untuk memadukan dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.


Budaya Organisasi Terbentuk Karena Beberapa Unsur:
lingkungan usaha , lingkungan ditempat perusahaan itu beroperasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan tersebut untuk mencapai keberhasilan.
Nilai-nilai merupakan konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi.
panutan dan keteladanan , orang-orang yang menjadi panutan atau teladan karyawan liannya karena keberhasilannya.
Upacara-upacara , acara-acara rutin yang diselenggarakan oleh perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan pada karyawan.
Network, jaringan komunikasi informal di dalam perusahaan yang dapat menjadi saran penyebaran nilai-nilai budaya.

Perusahan-perusahan dengan budaya yang kuat biasanya dinilai dan dirasakan pihak lain yang telah memiliki gaya tertentu, misalnya “ cara melakukan sesuatu pada Procter & Camble atau Johnson &Johnson . Mereka sering menjadikan nilai-nilai yang dianut bersama semacam kredo atau pernyataan misi dan secara serius mendorong para manajer untuk mengikuti pernyataan tersebut.


Kekuatan Budaya Berhubungan Dengan Dengan Kinerja

1. Penyatuan tujuan. Dalam perusahaan dengan budaya yang kuat , karyawan cenderung berbaris mengikuti penabuh gendrang yang sama.
2. Budaya yang kuat sering dikatakan membantu kinerja bisnis karena menciptakan suatu tingkatan yang luar biasa dalam diri para karyawan.
3. Budaya yang kuat membantu kinerja karena memberikan strutur dan control yang dibutuhkan tanpa harus bersandar pada birokrasi formal yang kaku dan yang dapat menekan motivasi dan inovasi.

Kamis, November 15, 2007

Handout OP pt ke-6

Handout Organisasi Perusahaan Pertemuan Ke-6
Dosen: Dra. Yasnimar Ilyas, M. Si.


KONFLIK DALAM ORGANISASI

Konflik bisa dikatakan sesuatu yang dapat merusak, namun adanya kemajuan, inovasi dan kreativitas bisa dipicu oleh karena adanya konflik. Adapun makna konflik yang sebenarnya adalah dua kelompok yang bertentangan, baik secara terbuka maupun latent (tersembunyi).
Ada dua pandangan konflik seperti yang diidentifikasikan oleh Robbins.
Pandangan Tradisional
Pandangan tradisional memandang konflik sebagai sesuatu yang merusak sehingga harus dihindari. Pada pandangan ini konflik dipersamakan dengan irasionalitas, kekerasan dan kehancuran.
Pandangan Interaksionis
Pandangan Interaksionis memandang bahwa konflik adalah sesuatu yang perlu dalam organisasi, sebab konflik akan merangsang perubahan dalam organisasi dan mendorong organisasi untuk terus menerus belajar (learning). Tidak semua konflik bisa menciptakan perubahan, hanya konflik konflik fungsional saja yang mampu merangsang terjadinya perubahan. Konflik fungsional akan merangsang organisasi untuk kritis terhadap dirinya sendiri dan lebih inovatif, sedangkan konflik yang destruktif akan merangsang organisasi menjadi kacau dan tak kooperatif.

SUMBER-SUMBER KONFLIK

Terlebih dahulu kita mencari sumber konflik itu sendiri, apakah bersumber pada struktur atau pada individu dan sikap?. Jika konflik itu bersumber pada struktur maka dapat diselesaikan melalui tiga cara, yaitu:
a. Melakukan perubahan pada struktur;
b. Meningkatkan peranan integrasi;
c. Menyesuaikan hierarki kewenangan dengan kebutuhan organisasi.

Bersambung ...

Jumat, Oktober 26, 2007

Jadwal UTS Pkt I Smt Ganjil 07/08

PEMBERITAHUAN

UTS Pkt I Semester Ganjil 2007/2008 akan dilaksanakan mulai tanggal 1-3 November 2007.
Kepada seluruh mahasiswa, mohon diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Pastikan anda telah melunasi seluruh kewajiban administrasi
  2. Pastikan anda telah mempelajari dan memahami materi perkuliahan 1-5
  3. Jaga kondisi kesehatan tubuh, agar prima pada saat ujian
  4. Patuhi peraturan dan tata tertib ujian yang berlaku

Kamis, Oktober 25, 2007

Handout OP Pt ke-5

Handout OP Pt ke-5
Dosen: Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si.

LINGKUNGAN DAN JENISNYA

Menurut Gareth R. Jones, pengertian lingkungan adalah sekumpulan kekuatan yang mengelilingi organisasi secara potensial akan mempengaruhi kinerja organisasi dan kemampuan organisasi dalam mencari suber daya yang langka. Pengertian dari Jones tersebut mengandung makna bahwa lingkungan memiliki kekuatan untuk menekan organisasi. Lingkungan organisasi yang dapat menekan organisasi umumnya berhubungan dengan kemampuan organisasi untuk mendapatkan suber-sumber yang langka, misalnya bahan mentah, teknologi, kredit perbankan, tenaga kerja terampil dan sebagainya.
Kemampuan untuk memperoleh barang yang langka akan menentukann ongkos produksi, ongkos produksi akan menentukan besarnya keuntungan. Bagi organisasi bisnis keuntungan adalah merupakan ”nyawa” bagi organisasi. Jika ongkos produksi tinggi akan menekan harga menjadi tinggi dan akhirnya ketika harus berhadapan dengan pesaing , organiasai akan kalah. Sedang dalam organisasi publik bukan laba yang diutamakan tetapi adalah kepuasan konsumen. Organisasi memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Agar kelangsungan produksi barang dan jasa dapat terjamin dan dapat memenangkan persaingan maka organisasi perlu menjaga hubungan baik dengan para stakeholder.
JENIS-JENIS LINGKUNGAN
Pada umumnya para ahli organisasi (Jones, Hacth, Osborn dkk, Robbins) membagi lingkungan menjadi dua yaitu : lingkungan khusus dan lingkungan umum. Menurut Hodge dan Anthony lingkungan mikro dan makro. Lingkungan umum mencakup segi yang lebih luas seperti faktor politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, lingkungan alam. Lingkungan umum penting bagi organisasi namun pengaruhnya umumnya tidak secara langsung bagi organisasi. Sedangkan lingkungan khusus menurut Robbins adalah bagian dari lingkungan yang langsung mempengaruhi kinerja organisasi atau ada yang menyebutnya sebagai stakeholders. Lingkungan khusus ini terdiri dari antara lain pelanggan, pemasok, serikat buruh, pemerintah, dan pesaing.

Gambar hubungan organisasi dengan lingkungan umum menurut Hatch


Lingkungan sosial
Lingkungan sosial berhubungan dengan masalah-masalah kependudukan, struktur sosial, gaya hidup . Saat ini muncul gaya hidup kaum strata atas dari penduduk Jakarta yang suka jalan ke mall atau café untuk rekreasi atau istirahat .

Lingkungan budaya
Persoalaan budaya merupakan persoalan yang berhubungan dengan tradisi, kebiasaan, nilai, norma, sejarah dan prilaku. Budaya ini akan berpengaruh kepada prilaku anggota organisasi, gaya kepemimpinan dan struktur organisasi.

Lingkungan hukum
Lingkungan hukum merupakan lingkungan yang berhubungan dengan praktek konstitusional di tempat perusahaan beroperasi.

Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi umumnya memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap organisasi perusahaan.lingkungan ini meliputi pasar tenaga kerja, pasar uang, dan pasar barang dan jasa., system perbankandan hal-hal yang berhubungan analisis ekonomi.

Lingkungan Politik
Lingkungan politik umumnya dihubungkan dengan tingkat distribusi kekuasaan dalam system politik dimana orgganisasi perusahaan tersebut.Umumnya lingkungan politik berkait erat dengan sektor hukum , ekonomi, dan dipengaruhi juga oleh pergerakan pada sektor lain.

Lingkungan teknologi
Lingkungan teknologi berhubungan dengan ketesedian pengetahuan dan teknologi yang dapat digunakan oleh organisasi perusahaan untuk memproduksi, mendistribusikan barang dan jasa.

Kamis, Oktober 04, 2007

Kalender Akademik Ganjil 2007/2008


Rabu, Oktober 03, 2007

SAP Pengantar Manajemen








catatan:
SAP = Satuan Acara Perkuliahan

Jurnal "Economicus" STIE Dewantara

SEGERA TERBIT !!!

Jurnal Ekonomi dan Manajemen "Economicus" STIE Dewantara Bogor.
Nantikan kabar selanjutnya... pantengin terus aja blog ini :)

Proses Pembangunan Gd. Kampus STIE Dewantara









Keterangan Foto:
  1. Buka puasa bersama, dan sekaligus syukuran pemasangan tiang pancang gedung kampus STIE Dewantara pada tanggal 18 September 2007. Acara ini dihadiri oleh (1) Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan Dewantara; (2) Pimpinan, Staff, dan Dosen STIE Dewantara; (3) Perwakilan Alumni dan Mahasiswa STIE Dewantara; (4) Tamu Undangan; dan (5) pekerja bangunan
  2. Kegiatan pemasangan tiang pancang pada titik2 yang telah ditentukan.

Lampiran Gbr. Handout OP Pt ke-3 dan 4







Publish and posted by: secretariat.2007

Handout OP Pt ke-3 dan 4

ORGANISASI SEBAGAI SUATU SISTEM TERBUKA
Handout Organisasi Perusahaan Pt ke-3 dan 4
Dosen: Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si.
Organisasi sebagai suatu sistem

Jika kita berpandangan organisasi suatu sistem sudah tentu ada sub-sub sistemnya. Seperti sub sistem produksi, sub sistem kepegawaian, sub sistem pemasaran dan sebagainya.
Semua sub sistem ini saling berhubungan dan saling bergantung membentuk kekuatan organisasi dalam pencapaian tujuannya.
(Perhatikan Gambar 1 / Sistem Organisasi, pada Lampiran)
Kita perhatikan gambar 1 tersebut, arah panah sub-sub sistem saling bergantung yang menunjukan sinergi antar sub-sub sistem. Kekuatan organisasi karena adanya dukungan-dukungan dari sub-sub sistemnya.
Organisasi Sistem Terbuka

Organisasi merupakan suatu sistem terbuka karena selalu dengan berinteraksi lingkungannya
Lingkungan dapat dilakukan dengan dua arah yaitu organisasi dipenuhi perubahan dan sebaliknya lingkungan dipengaruhi oleh organisasi.
Adapun lingkungan organisasi terdiri atas lingkungan mikro dan makro. Seperti gambar 2 pada lampiran
STRUKTUR ORGANISASI

1. Struktur Sederhana (Lihat Gambar 3 pada lampiran, Sumber : Mintzberg, 1985, hal 159)
Struktur sederhana cocok untuk organisasi yang baru berdiri, ukurannya kecil, sistem teknologi masih sederhana, lingkungan yang dinamis, dan manajer memiliki wewenang yang sangat besar dalam pengambilan keputusan. Umumnya organisasi yang baru berdiri menerapkan struktur sederhana sebelum meningkat kepada struktur yang lebih rumit. Namun apabila para manajer/pemilik mengingkan untuk tetap memiliki kontrol yang besar atas organisasi biasanya mereka akan mempertahankan strukturnya tetap sederhana

Kesederhanaan struktur justru menjadi kekuatan utama model desain struktur sederhana. Struktur sederhana memungkinkan struktur lebih fleksibel, cepat, dan biaya operasional murah. Ketidakpastian rendah karena anggota dengan mudah berhubungan dengan misi dan visi organisasi, pertanggungjawaban jelas karena strukturnya tidak berlapis, dan kinerja seseorang dapat dengan mudah dinilai karena semua yang dilakukannya mudah dilihat dan dibuktikan.
2. Birokrasi Mesin
Jika anda ingat kembali aliran klasik dan birokrasi tipe ideal dari Max Weber, maka konsep birokrasi mesin adalah konsep struktur yang paling mendekati desain organisasi Klasik dan birokrasi tipe ideal dari Weber.

Birokrasi mesin didesain untuk tugas-tugas yang dapat dirasionalisasi, sederhana, dan merupakan pekerjaan-pekerjaan rutin (repatitive). Organisasi yang dibagi-bagi atas fungsi-fungsi tertentu dihubungkan dengan rantai koordinasi dan rantai komando yang standar. Berkas atau pekerjaan mengalir dari bagian satu ke bagian lain (atau dari meja-satu ke meja lain) secara teratur dan berulang. Alir pekerjaan ini dapat mengalir secara horisontal yang dihubungkan dengan garis koordinasi dan dapat pula mengalir ke atas dan ke bawah yang dihubungkan oleh rantai komando.

Ciri-ciri birokrasi mesin adalah tingkat spesialisasi yang tinggi, tugas-tugas operasional yang rutin, formalisasi yang tinggi pada prosedur kerja, unit paling menentukan adalah operating core, penyebaran aturan ke seluruh struktur, regulasi dan komunikasi yang telah distandarisasi ke seluruh bagian organisasi, ukuran unit operasi yang besar, pengambilan keputusan relatif terpusat, dan adanya perbedaan yang besar antara pejabat lini dan staff. Kunci utama birokrasi mesin adalah standarisasi, yaitu standarisasi pertanggungjawaban, persyaratan kerja, saluran komunikasi maupun peraturan-peraturan kerja. Birokrasi mesin umumnya digunakan dalam organisasi yang sudah mapan, sebab dalam organisasi yang sudah mapan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan rutin yang berulang dan dapat distandarisasi.

Contoh Organigram Birokrasi Mesin (Lihat Gambar 4 pada lampiran)
3. Birokrasi Profesional

Lihat Gambar 5 / desain Konfigurasi Birokrasi Profesional, pada lampiran. Sumber : Robbin, 1990

Dalam desain birokrasi profesional, kaum spesialis profesional yang bekerja pada operating core memperoleh peran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan birokrasi mesin. Munculnya birokrasi profesional karena terjadinya perubahan pada lingkungan yang semakin komplek namun pekerjaan yang dihadapi oleh operating core sifatnya masih stabil sehingga masih memungkinkan dilakukan standarisasi. Kompleksitas lingkungan mengharuskan operating core mengendalikan secara langsung pekerjaannya, sehingga ia memerlukan kewenangan untuk menanganinya. Pekerjaan yang harus dihadapi memerlukan keahlian, keterampilan, dan kewenangan yang lebih tinggi pada operating core-nya. Dengan demikian desain birokrasi profesional berusaha menggabungkan desentralisasi dengan standarisasi keahlian.

Unit-unit pelaksana (operating core) terdiri dari spesialis-spesialis dengan keterampilan tinggi yang umumnya diperoleh melalui lembaga pendidikan formal. Contoh penggunaan desain birokrasi profesional dapat anda lihat di Universitas, rumah sakit, perpustakaan, musium dan perusahaan kerajinan tangan. Operating core rumah sakit adalah dokter sementara operating core di universitas adalah dosen, dokter dan pustakawan adalah tenaga-tenaga oeprasional yang memerlukan pendidikan formal yang cukup tinggi bahkan sampai pada strata S-3 (doktoral). Bandingkan dengan persyaratan pendidikan formal untuk tenaga operasional pabrik tekstil.

Contoh Organigram Birokrasi Profesional sebuah Perpustakaan Universitas. Lihat Gambar 6 pada lampiran. Sumber : Robbins, 1990
publish and posted by: secretariat. 2007

Jumat, September 21, 2007

Handout OP (Pt ke-2)

HANDOUT ORGANISASI PERUSAHAAN
Pertemuan ke-2 (22 September 2007)



KONSEP DASAR & DESAIN ORGANISASI

Semakin kompleks ------------> tingkat diferensiasi

Differensiasi : proses mengalokasikan sumber daya dan orang ke dalam tugas-tugas dan menetapkan tugas dan tanggung jawab dalam hubungan kewenangan dalam mencapai tujuan organisasi

Diferensiasi 3 jenis :

© Vertikal : kewenangan penciptaan laporan

© Horizontal : mengelompokan tugas

© Spasial : Jarak antara kantor, pabrik dan personalia. Organisasi yang tersebar secara geografis Menciptakan keseimbangan antara Diferensiasi dan integrasi.

Integrasi -----> Proses melakukan koordinasi tugas, fungsi dan divisi sehingga mendapatkan pekerjaan tidak tumpang tindih.

Dalam mendesain organisasi perlu diciptakan keseimbangan dalam pengambilan keputusan sehingga tidak terlalu tersentralisasi atau terdesentralisasi.

Keseimbangan dapat diciptakan dengan memberikan kewenangan kepada manager menengah dan bawah untuk mengambil tindakan yang dihadapi oleh unit/divisinya, sementara manager puncak hanya mengambil keputusan yang bersifat strategis dan jangka panjang.

INTEGRASI

Pengertian :Proses melakukan koordinasi tugas-tugas, fungsi dan divisi.

Mekanisme :

  1. Hirarki kewenangan
  2. Kontak langsung
  3. Peranan penghubung
  4. Gugus tugas
  5. Tim
  6. Peranan pengintegrasi
  7. Dept. Dengan tugas khusus

    PERBEDAAN ANTARA STRUKTUR ORGANIS DAN MEKANIS :

Struktur Organis :

  1. Spesialisasi individu
  2. Mekanisme integrasi sederhana
  3. Standarisasi
  4. Status

STRUKTUR MEKANIS :

  1. Spesialisasi sederhana
  2. Mekanisme Integrasi kompleks
  3. Mutual adjusment
  4. Status


STANDARISASI :

PENGERTIAN : Penyesuaian ke arah bentuk, model, atau contoh yang lebih spesifik.

PEDOMAN : Norma dan peraturan yang telah ditetapkan.


MUTUAL ADJUSTMENT :
PENGERTIAN :
Kompromi yang muncul ketika pembuatan-pembuatan keputusan dan koordinasi sedang dalam proses & orang-orang lebih menggunakan aturan prosedur untuk mengatasi masalah.


DIFERENSIASI :
PENGERTIAN :
Proses pengalokasian orang-orang dan sumberdaya kedalam tugas-tugas organisasi dan menetapkan hubungan kewenangan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

JENIS-JENIS :

  1. Vertikal
  2. Horizontal
  3. Spesial

KESIMPULAN :

Dalam mendesain organisasi tidak ada ”rumus” yang dapat digunakan sebagai pedoman. Konsep-konsep dasar desain yang telah diuraikan hanya merupakan unsur yang umumnya terdapat dalam organisasi. Penggunaan konsep-konsep tersebut sangat tergantung pada pertimbangan para manager dalam menetapkan pilihannya.

ORGANISASI FORMAL :

PENGERTIAN : Merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.


ORGANISASI INFORMAL :

PENGERTIAN : Suatu jaringan pribadi dan sosial yang tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.

Jumat, September 14, 2007

Handout Organisasi Perusahaan (Pt ke-I)

Handout Organisasi Perusahaan
Pertemuan I (15 September 2007)
Dosen : Dra. Yasnimar Ilyas, M. Si.
  • Organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki satu tujuan yang sama, saling menggerakkan dan memiliki sarana untuk mencapai tujuan tersebut dengan adanya suatu koordinasi
  • Organisasi adalah adanya orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah sub sistem yang saling berhubungan dan saling tergantung, bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran, wewenang, tanggung jawab serta memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.
  • Beberapa Ciri/Atribut Organisasi :
    1. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang telah ditetapkan
    2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
    3. Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun 4. Organisasi adalah instrumen sosial yang memiliki batasan-batasan yang secara relatif dapat diidentifikasikan dan keberadaannya memiliki basis yang relatif permanen.
  • Definisi Organisasi Perusahaan (Kast & Rosenzweig) :
    1. Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebih luas.
    2. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tujuan.
    3. Suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan & fasilitas.
    4. Suatu subsistem struktural, yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang terpadu.
    5. Suatu subsistem psikososial, yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
    6. Suatu subsistem manajerial yang merencanakan & mengendalikan semua usaha.
  • Organisasi Perusahaan adalah: Adanya orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan; tersusun dari jumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung; bekerja bersama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang; serta memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai.
  • Tiang Dasar Teori Organisasi Formal:
    1. Pembagian kerja
    2. Proses skalar dan fungsional
    3. Struktur
    4. Rentang kendali

This blog was created by: boedi.2007

Kamis, September 13, 2007

Konfirmasi Database

Mahasiswa/i STIE Dewantara

Dalam rangka entry data program SK 034 yang akan dilaporkan pada Dikti melalui Kopertis IV dan memenuhi persyaratan perolehan NIMAN (Nomor Induk Mahasiswa Nasional), maka diharapkan seluruh mahasiswa melakukan konfirmasi database kemahasiswaannya (NIM, Nama, TTL) pada Sekretariat STIE Dewantara, sampai dengan akhir September 2007.

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, terima kasih

Jumat, September 07, 2007

Jadwal Registrasi Ulang

Registrasi ulang dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 12 September 2007

Minggu, September 02, 2007

Semester Ganjil 2007/2008

Pengumuman...


  1. Orientasi / perkenalan mahasiswa baru dilaksanakan pada tanggal 08 September 2007 mulai jam 08.00 WIB, bertempat di Kampus STIE Dewantara (Gd. Pusdai Pemda Bogor)

  2. Perkuliahan semester ganjil 2007/2008 akan dilaksanakan secara serentak mulai tanggal 13 September 2007 untuk kelas Reguler, dan tanggal 15 September 2007 untuk kelas karyawan sabtu.