Rabu, Desember 05, 2007

PROSES MEMPENGARUHI :
WEWENANG DAN KEKUASAAN

I. WEWENANG DAN KEKUASAAN
Pengertian pengaruh menurut Scott dan Mitchell adalah merupakan transaksi social, di mana seorang atau sekelompok orang digerakkan oleh seseorang atau sekelompok orang lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan yang mempengaruhi.

Sedangkan kekuasaan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempunyai pengaruh, artinya mempunyai kemampuan untuk mengubah perilaku atau sikap individu-individu lainnya.

Wewenang formal adalah salah satu tipe kekuasaan. Seseorang atau kelompok yang berupaya untuk mempengaruhi dipandang sebagai pihak yang mempunyai hak untuk melakukan sesuatu karena posisi formal dalam suatu organisasi dan sesuai batasan-batasan yang diakui.

Elemen-elemen Proses Mempengaruhi, mencakup 3 (tiga) unsur :
- Orang yang mempengaruhi ( O )
- Metode mempengaruhi ( --- > )
- Orang yang dipengaruhi

Metode-metode Mempengaruhi
Untuk mempengaruhi P, O mempunyai 4 sarana yang diambil dari bentuk kekuasaan yaitu berupa kekuatan fisik, penggunaan sanksi (baik positif atau negatif), keahlian dan karisma (daya tarik).

Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
a. Menurut analisis French dan Raven bahwa kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, pengaruh berdasarkan pada pengubahan psikologis. Dikatakan bahwa kekuatan suatu kekuasaan yang dimiliki seseorang dalam sistem tertentu adalah kemampuan potensial untuk mengendalikan.

Menurut French-Raven ada 5 (lima) sumber atau basis kekuasaan :
1. Kekuasaan balas jasa (reward power)
2. Kekuasaan paksaan (coercive power)
3. Kekuasaan sah (legitimate power)
4. Kekuasaan ahli (expert power)
5. Kekuasaan panutan (referent power)

b. Analisis Etzioni adalah apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain, baik dia suka atau tidak pada apa yang dilakukannya, bukan pada apakah seseorang itu menuruti atau tidak terhadap suatu pengaruh.

c. Sedangkan Robert Nisbet mengartikan wewenang sebagai suatu gagasan sosiologi dan merupakan penerimaan sukarela seseorang akan pengubahan yang dilakukan oleh para pemimpinnya, walau di lain pihak kekuasaan merupakan paksaan.



Kekuasaan dalam Organisasi
Menurut David McClelland bahwa kekuasaan dalam organisasi terdiri dari sisi negative dan sisi positif. Sisi negatif biasanya diartikan bahwa memiliki kekuasaan di atas orang lain, biasanya orang yang merasa dirugikan akan cenderung menentang atau menjadi pasif. Sedangkan sisi positifnya ditekankan pada pencapaian tujuan organisasi, orang yang mempunyai kekuasaan mampu mempengaruhi orang lain demi kemajuan organisasi bukan bagi kekuasaan dirinya.

Para manajer juga harus menyadari bahwa kekuasaan bukan hanya dimiliki oleh mereka melainkan di tingkat bawah para anggota organisasi juga mempunyai kekuasaan informal yang cukup besar yang didasari oleh pengetahuan, keterampilan atau sumber daya yang mereka miliki.

Seorang manajer tidak hanya menerima dan memahami kekuasaan sebagai suatu bagian integral pekerjaannya tetapi juga harus memahami bagaimana menggunakan kekuasaan tersebut, bukan menyalahgunakannya.

II. WEWENANG DAN PENGARUH

A. Wewenang dan Legitimasi
Menurut analisis klasik yang dilakukan oleh Max Weber, bahwa wewenang yang dilegitimasi merupakan syarat utama untuk memperoleh pengakuan dan motivasi orang-orang dalam organisasi.
Ada 3 (tiga) landasan yang diperlukan untuk legalisasi wewenang yatitu: tradisi, karisma dan rsional.

B. Basis Wewenang Formal
Ada dua pandangan utama, yaitu:
- Pandangan klasik (top down theory)
Bahwa wewenang berasal dari tingkatan masyarakat yang paling tinggi dan kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat.
- Pandangan Penerimaan (consent theory of authority)
Bahwa tidak semua aturan atau perintah sah ditaati dalam semua keadaan, titik kuncinya ada pada penerima (receiver) yang memutuskan menerima atau menolak, walaupun pada kenyataannya hampir semua wewenang formal diterima oleh para anggota organisasi.

C. Pengaruh dan Efektivitas Organisasional
Agar efektivitas organisasional dapat tercapai harus ada system pengendalian organisasi yang dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya dengan menggunakan berbagai teknik/sarana.

James L. Price mengemukakan beberapa teknik, antara lain :
- Sanksi-sanksi
- Skala kontribusi
- Kerja kelompok
- Norma atau kebijaksanaan
- Sosialisasi dan akulturasi
- Komunikasi vertikal dan horizontal
Beberapa teknik tersebut di atas tidak dapat diterapkan secara umum, melainkan tergantung pada ketepatan situasional.

D. Proses Mempengaruhi dalam Praktek
Ada 3 (tiga) unsur yang perlu dipertimbangkan dalam proses mempengaruhi orang lain yaitu: kita sendiri, orang yang akan dipengaruhi dan metode. Selain itu faktor-faktor seperti motivasi dan kemampuan seseorang juga perlu dipertimbangkan.

Tidak ada komentar: